Yudisium Juli – Rem Blong, Nda…

Pendadaranku itu tanggal 16 Juni 2014.

Kalau aku mau wisuda Agustus, aku harus yudisium bulan Juli, tanggal 23.

Terakhir mendaftar tanggal 15 Juli.

 

Wow, aku punya banyak waktu untuk mengerjakan revisi naskah dan akhirnya, aku akan wisuda. Yeyeye-lalala…

MIMPI!!!

-Mood ilang. Otak koplak.
-Gagal fokus. Gagal paham.

GAGAL DIURNAL!

SUKSES NOKTURNAL!!

Ibarat motor, ini rem-nya blong. Euforia pasca pendadaran memang menggiurkan. Melenakan. Akhirnya lupa. Apalagi disuguhi kesenangan kesana-kemari. Duuuuh… Dan yang paling krusial sebenarnya adalah INSOMNIA. Andai ada bimbingan konsultasi malam. Udahlah itu.. Beres dari jaman batu skripsiku.. *lebay dikit

Insomnia dikambinghitamkan lagi? Aku bosan meng-anak-emas-kan malas di bibirku. Apakah insomku itu akibat malas? Atau apa sih?

Tapi ya….. Berusaha.. Berusaha… Berjuang.. Berjuang… Mungkin prosesku memang harus seperti ini. Terlalu banyak kerikil tajam dan belokan buntu di jalanku. Tak semulus kulit Sinta yang memakai lotion citr*.

Semoga mentalku bukan mental tempe. Eh, tempe kan padahal enak ya. Mengapa konotasinya jadi agak-agak kurang menyenangkan?

Yosh!! Akhirnya semua ini membuatku lebih pintar. Pintar nge-les. Cari alasan ini-itu. Ah, nggak juga sih. Memang udah jalannya kayak gini, ya mau gimana lagi? Mendisiplinkan diri untuk menjadi makhluk diurnal memang sepertinya perlu. Kalau memang ingin jadi bagian dari ‘dunia’ ini. Tidurlah saat malam. Berakifitas saat siang. Duh….

Katanya, insomnia itu masalah kebiasaan saja. Kalau sudah biasa diurnal, ya akan begitu.
Apakah hal ini berlaku untuk kegagalan? Kalau sudah biasa mengalami kegagalan maka………
Ah, ya nggak gitu juga lah, ndes!
Perlu perjuangan memang. Perjuangan pahit, semoga akan berbuah manis. Yah, semoga saja berbuah. Dan buahnya masak pohon. Bukan masih mengkal dipanen lalu dikarbit dan disuntik larutan gula. Atau memang begitu saja? Ah, kasian kelelawarnya kan? Jatah makannya berkurang. Kamu mendingan dimakan kelelawar atau manusia?

 

—kemudian semuanya makin nggak nyambung—

Leave a comment