Butuh Bantuan? Aku bisa kau andalkan.

Sekian lama berbusa dengan kesibukan sendiri. Akhir-akhir ini, cerita tentang skripsiku sedang dalam proses mendekati akhir. Tinggal menunggu yudisium, barulah akan ada cerita lain tentangku. Tapi, ada sisi lain yang sedang aku amati. Skripsi orang lain. Bukan orang lain sih, konco dhewe. Jape methe.

Alkisah di suatu revisi naskah untuk pendadaran. Dan ini kali ke-empat doi harus revisi. Mendengar kata ‘ke-empat’ saja membuatku menaikkan satu alis. Itu sudah mengungkapkan banyak hal. Iya, dengan menaikkan satu alisku (yang sebelah kiri).

Lalu, aku mengingat-ingat berapa kali aku merevisi naskahku untuk pendadaran. Aku tak ingat. Tapi setahuku tak sampai empat.

Skripsi sobatku ini tentang katak dan kodok. Bahasa kerennya herpetofauna, khususon Anura. Hah… bener nggak ya ini? Isinya ya macam ensiklopedia katak dan kodok begitu. Keanekaragamannya di Borneo. Gaul! Awesome!

Si doi ini menjumpai dan juga mengoleksi 53 jenis katak dan kodok. Wow… Itu banyak! Dan doi harus mendeskripsikan satu per satu dengan teliti dan presisi. Nah… Nah… Nah… Revisi terakhir ini, yang harus doi lakukan adalah mengukur morfometri tiap spesimen (awetan) yang doi punya itu. Dua puluh satu karakter yang harus diukur untuk tiap spesimen yang berjumlah 53 itu. Sebagai ‘anak burung’ yang tak mendalami perkatakan/perkodokan, hal itu membuatku menaikkan satu alis lagi. Itu banyak! Dan doi bilang, doi ‘single fighter’ alias raono sing ngrewangi, tak ada yang membantu mengukur. Aku pancing-pancing saja manatahu doi butuh sokongan atau dukungan dalam bentuk apa. Karena bukan orang yang blak-blakan, ya bisanya mancing aja.

”Single fighter?”

”Yakin?”

”Sumpe lu?”

bertanya semacam itu sembari menatap tajam ke matanya.

”Iya” begitu saja dijawabnya.

Mataku berkata ”Coy, aku nganggur ki lho.. Tak rewangi po piye?” tapi itu hanya mbatin saja.

Ah, andai kamu baca tulisan ini, just call me, bro. Nggak berani juga aku menawarkan diri secara langsung. Khawatirnya malah ra kebeneran dan menilik bidangku dan bidangnya berbeda, yo aku kudu sinau sik nek meh ngrewangi. Itu mungkin malah akan menghambat kerjaan doi, atau mungkin tidak. Setidaknya aku juga pernah mengalami praktikum bersama kodok/katak meskipun tak sedetail itu. Dan helloooooo…… aku bisa sinau dari jurnal-jurnal. Kebetulan ada satu. :p

Sial ya, besok kalau ketemu aku mau tanya iseng lagi deh. Cupu banget cuma jadi tulisan dan rencana gini. Katanya mau membantu, Eos? Ya udah, bantu sana di dunia nyata….! *eh, malah ngomong dhewe

 

Leave a comment